Mungkin banyak diantara DMers (pembaca DM Indonesia.com) yang saat ini tengah berkutat dengan penulisan skripsi atau tugas akhir. Fase penulisan skripsi atau tugas akhis adalah fase krusial dalam studi, terutama di tingkatan universitas. Tulisan sederhana dari tim DM Indonesia berikut mencoba mengulik mental block yang sering menjadi penghalang penulis skripsi cepat selesai, lalu ada juga tips menentukan tema skripsi dan berbagai hal seputar menulis skripsi yang bisa jadi bermanfaat untuk DMers, Let’s check this out !
Mental block adalah persepsi atau juga bisa berupa sikap yang menghalangi individu meraih tujuannya. Mental block sangat dipengaruhi oleh kepribadian, peer group, persepsi dan pengalaman.
Mentalitas kalau bisa besok kenapa harus sekarang. Perilaku menunda-nunda ini cenderung mengakumulasi dan membentuk sikap yang tak mendukung skripsi cepat tuntas. Secara psikis otak kita akan mencari pembenaran pada tiap delay yang kita lakukan dan mengerjakan skripsi. Otak akan menyusun alasan-alasan yang tepat. Misal saja ketika kita memutuskan untuk menunda mengerjakan skripsi, otak akan menciptakan alasan; materi kuliah kan sudah dituntaskan semua tak ada salahnya menunda skripsi seminggu dua, lagi gak mood ntar deh nunggu mood dulu. Prinsipnya alasa akan selalu bisa ditemukan.
Lantas bagaimana cara mengurangi sikap mental yang seperti ini. Dalam kacamata Islam ada sebuah sebuah adagium yang sangat luar biasa “Bekerjalah untuk duniamu seolah kau akan hidup seribu tahun lagi dan beribadahlah seolah kau mati esok.” Artinya ketika mengerjakan skripsi, semangat adalah kunci. Keyakinan bahwa ada banyak orang-orang terkasih yang akan menyambut bahagia saat anda menyelesaikan kuliah, keyakinan bahwa dunia pasca universitas jauh lebih menantang dan menarik. Bisa menjadi motivasi anda untuk tak menunda-nunda.
Selanjutnya ada mentalitas takut, ketidakpercayaan pada diri sendiri bahwa anda bisa menyelesaikan skripsi. Jika anda sendiri sudah tidak yakin bisa meyelesaikan skripsi, lantas bagaimana skripsi bisa selesai. Ajak kawan, baik kawan di kampus atau siapa saja untuk berdiskusi tentang skripsi anda. Jika mungkin jangan ada percakapan yang tidak menyinggung prihal skripsi anda. Tanya pendapat orang, minta saran mereka, tanya pengalaman mereka. Tanya apa kesulita mereka.
Hal ini akan membuat anda selalu sadar, bahwa anda sedang menulis skripsi dan harus menyelesaikannya. Satu lagi anda bisa belajar dari pengalaman orang lain. Hal paling berharga adalah belajar dari pengalaman, karena menulis skripsi adalah hal baru bagi anda, maka pengalaman orang lain bisa dijadikan guru. Tiap orang pasti memiliki tingkat kesulitan tersendiri dalam mengerjakan skripsi, dari sanalah anda bisa belajar.
Selanjutnya ada sikap mental yang too much think with no action. Setiap hari berpikir tentang skripsi, ide skripsi dan bagaimana mengumpulkan data dan sebagainya. Tapi masalahnya pikiran itu tak pernah berhenti menjadi kalimat-kalimat, hanya berhenti dalam pikiran yang kadnag sifatnya parsial dan karikatif. Pikiran yang terlalu menumpuk, akan membuat segalanya terasa sulit dan berat. Tipsnya berdiskusi dengan orang lain dan easy going, pikir lalu aksi, tuliskan-tuliskan tak eduli berapa kalimat atau berapa paragrap yang anda dapat. Segera ambil keputusan-keputusan terkait tema skripsi, ambil keputusan subyek risetnya atau siapa responden. Tentu saja berdiskusi den pembimbing sangat krusial untuk membantu anda memetakan arah pikiran dalam skripsi anda.
Dari diskusi dan pengelaman tim DM Indonesia, tiga sikap mental inilah yang membuat banyak yang gagal dalam skripsi atau paling tidak makan waktu lama dalam mengerjakan skripsinya. Menulis skripsi tak semata-mata mengenai keahlian menulis tetapi lebih dari itu, skripsi menyangkut sikap mental anda dalam melihat masa depan. Meski demikian, kemampuan menulis tetaplah alat yang penting. Jadi tak ada salahnya anda belajar dari mereka yang memang hobi atau jago dalam menulis, atau kalau mau berinvestasi cobalah ikut kursus menulis. Siapa tahu anda jadi kecanduan menulis, tak hanya selesai skripsi cepat tapi juga bisa punya keahlian.
Pada tulisan mendatang, kami akan mengulas cara kreatif melahirkan ide penelitian atau skripsi, juga akan mengulas mengenai hal lain seputar skripsi.
Mentalitas kalau bisa besok kenapa harus sekarang. Perilaku menunda-nunda ini cenderung mengakumulasi dan membentuk sikap yang tak mendukung skripsi cepat tuntas. Secara psikis otak kita akan mencari pembenaran pada tiap delay yang kita lakukan dan mengerjakan skripsi. Otak akan menyusun alasan-alasan yang tepat. Misal saja ketika kita memutuskan untuk menunda mengerjakan skripsi, otak akan menciptakan alasan; materi kuliah kan sudah dituntaskan semua tak ada salahnya menunda skripsi seminggu dua, lagi gak mood ntar deh nunggu mood dulu. Prinsipnya alasa akan selalu bisa ditemukan.
Lantas bagaimana cara mengurangi sikap mental yang seperti ini. Dalam kacamata Islam ada sebuah sebuah adagium yang sangat luar biasa “Bekerjalah untuk duniamu seolah kau akan hidup seribu tahun lagi dan beribadahlah seolah kau mati esok.” Artinya ketika mengerjakan skripsi, semangat adalah kunci. Keyakinan bahwa ada banyak orang-orang terkasih yang akan menyambut bahagia saat anda menyelesaikan kuliah, keyakinan bahwa dunia pasca universitas jauh lebih menantang dan menarik. Bisa menjadi motivasi anda untuk tak menunda-nunda.
Selanjutnya ada mentalitas takut, ketidakpercayaan pada diri sendiri bahwa anda bisa menyelesaikan skripsi. Jika anda sendiri sudah tidak yakin bisa meyelesaikan skripsi, lantas bagaimana skripsi bisa selesai. Ajak kawan, baik kawan di kampus atau siapa saja untuk berdiskusi tentang skripsi anda. Jika mungkin jangan ada percakapan yang tidak menyinggung prihal skripsi anda. Tanya pendapat orang, minta saran mereka, tanya pengalaman mereka. Tanya apa kesulita mereka.
Hal ini akan membuat anda selalu sadar, bahwa anda sedang menulis skripsi dan harus menyelesaikannya. Satu lagi anda bisa belajar dari pengalaman orang lain. Hal paling berharga adalah belajar dari pengalaman, karena menulis skripsi adalah hal baru bagi anda, maka pengalaman orang lain bisa dijadikan guru. Tiap orang pasti memiliki tingkat kesulitan tersendiri dalam mengerjakan skripsi, dari sanalah anda bisa belajar.
Selanjutnya ada sikap mental yang too much think with no action. Setiap hari berpikir tentang skripsi, ide skripsi dan bagaimana mengumpulkan data dan sebagainya. Tapi masalahnya pikiran itu tak pernah berhenti menjadi kalimat-kalimat, hanya berhenti dalam pikiran yang kadnag sifatnya parsial dan karikatif. Pikiran yang terlalu menumpuk, akan membuat segalanya terasa sulit dan berat. Tipsnya berdiskusi dengan orang lain dan easy going, pikir lalu aksi, tuliskan-tuliskan tak eduli berapa kalimat atau berapa paragrap yang anda dapat. Segera ambil keputusan-keputusan terkait tema skripsi, ambil keputusan subyek risetnya atau siapa responden. Tentu saja berdiskusi den pembimbing sangat krusial untuk membantu anda memetakan arah pikiran dalam skripsi anda.
Dari diskusi dan pengelaman tim DM Indonesia, tiga sikap mental inilah yang membuat banyak yang gagal dalam skripsi atau paling tidak makan waktu lama dalam mengerjakan skripsinya. Menulis skripsi tak semata-mata mengenai keahlian menulis tetapi lebih dari itu, skripsi menyangkut sikap mental anda dalam melihat masa depan. Meski demikian, kemampuan menulis tetaplah alat yang penting. Jadi tak ada salahnya anda belajar dari mereka yang memang hobi atau jago dalam menulis, atau kalau mau berinvestasi cobalah ikut kursus menulis. Siapa tahu anda jadi kecanduan menulis, tak hanya selesai skripsi cepat tapi juga bisa punya keahlian.
Pada tulisan mendatang, kami akan mengulas cara kreatif melahirkan ide penelitian atau skripsi, juga akan mengulas mengenai hal lain seputar skripsi.